Lalu, satu dua huruf Mati
karena terlalu lama kedinginan
Mereka Bertanya "Siapa nanti yang akan membaca kita?"
Ah Sudahlah...
Mari Menarilah Telanjang Bersamaku
Dipekatnya Hujan.
Dekap saja wangi aroma tubuh
yang mengumbar cerita.
Mengapa tatapmu Bisu?Aku butuh tajam matamu
Untuk ucapkan syair Dewata
yang lupa indah.!!!
Tertatih mengungsi pada Larut sepi jalang dini hari.
Mengapa harus bergegas lari?
Kemarilah..Menarilah Telanjang bersamaku!!!
No comments:
Post a Comment